Terbenam, mungkin itu adalah sebuah kata untuk akhir dari hari yang dilewati bagi kebanyakan orang, namun bagiku mentari senja yang terbenam adalah sebuah awal yang baru, saat dimana waktu berlalu dan sosoknya begitu indah. Dari situ pun aku sadar aku harus melanjutkan hidup dengan awal yang baru. Banyak hal berat yang harus aku terima saat memutuskan untuk memulai hidup baru, yaitu bepisah dari ibu ku, ayah ku, saudara ku dan sahabat-sahabatku. Kenapa berat?, karena Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat mereka berperan dalam hidupku yang kemudian menjadi sebuah kata yang ku sebut itu RUMAH.
Tapi aku yakin Tuhan punya rencana yang indah dibalik aku harus meninggalkan RUMAH ku itu. dengan ucapan Basmalah aku mulai melangkahkan kaki ku ke tempat asing dimana hanya ada keyakinan yang menemani ku saat ini. tapi seperti yang aku katakan sebelumnya aku harus melanjutkan hidup ini dengan membuat langkah kaki ku sendiri.
Menyimpan memoriku yang lama kemudian mengisinya dengan pegalaman baru. sama halnya dengan sahabat-sahabatku disana. Merekapun melangkahkan kaki mereka menuju tujuan hdup mereka masing. Aku tahu pesahabatan kita tidak akan terhapus karena jarak dan waktu, jadi aku selalu mengingat memori kita bersama yang tak akan pernah hilang terbawa arus kehidupan. Sahabat!. dimana pun kita sekarang, kita akan selalu berada dibawah langit yang sama bukan?. ketika kalian merindukanku atau aku merindukan kalian pandanglah langit senja disana! karena langit mentari senja menjadi saksi, mengajarkan kita untuk menerima keadaan saat ini dan terus maju. Langit sekitar yang berubah menjadi gelap adalah kanvas kehidupan yang akan dihias oleh titik garis yang tebentuk dari bintang-bintang. Dan kau tahu?, titik garis bintang-bintang itu adalah tanda PERSAHABATAN kita, dan bintang itu adalah KITA.